Senin, 28 April 2014

Cerita Berseri

Story After Die To Be New You

Dear Diary
Sebuah nama mungkin akan dikenang sepanjang masa dan mungkin juga hanya diingat dalam setiap detik yang tak berharga, lantunan musik indah mungkin akan populer namun saat ada lagu yang lebih indah musik tersebut akan tergantikan. Apapun yang engkau miliki jalani dan setialah padanya karena dia akan merasa suatu saat nanti dia akan dibuang diasingkan ditinggalkan dan akan sendirian. Bantu aku menyadari bahwa semua itu salah dan pastikan padaku suatu saat nanti bunga yang layu ini bisa kembali mekar dengan indahnya.

“tok tok tok… Non.. !!” tiba tiba suara ketukan pintu yang nyaring jarang ku dengar memecah keheningan di kamarku. Sudah satu minggu dari saat ayahku meninggal aku mengurung diriku di kamar, difikiranku hanya kamar ini yang menjadi tempat terbaikku untuk diam dan menangis ditambah bunda ku sakit keras sekarang, hanya hal itu yang aku takutkan.
“ya ada apa bi?” jawabku sambil mendekati gagang pintu dan membuka pintu
“Maaf ganggu non, tadi kakak non telfon katannya non disuruh cepat cepat ke rumah sakit” jawab bibi dengan wajah penuh ketegangan
“memangnnya ada apa sh bi? Iya aku siap siap dulu”
“bibi kurang tau non,, gak usah siap siap kakak non suruh cepet cepet kayaknnya ada yang darurat”
“ok” jawabku dengan penuh kesinisan
Aku melangkah mengambil kunci motor mengenakan jaket bergegas pergi ke rumah sakit yang jaraknnya ya lumayan jauh dari rumahku. Sebenarnnya aku baru 14 tahun jadi belum punya sim, tapi yah masa bodoh lah memang ada yang mau mengantarku? Di jalan tiba tiba perasaanku jadi begitu takut dan amat takut, aku melambatkan laju motorku.
“Aduh kenapa sih kok ngerasa gini sih, ” celotehku sendiri.
Sesampai di rumah sakit aku langsung menuju ruangan nomor 213 itu
“What happen kanka?” ucap ku sinis, memang setelah ayah meninggal aku begitu benci dengan sesuatu yang disebut RUMAH SAKIT ditambah lagi ruangan bunda sama seperti ruangan ayah dulu. Ya untung ada kak Kanka dia memang kk angkatku tapi dia sangat baik kepada orangtua ku
“Mom want to ask you something aika” nadannya begitu rendah
“Hi mom, are you okay? ” ucapku memecah kesepian di ruangan itu “there something want you ask to me mom?”
“Aika denger bunda sini deketin bunda. First I want to say so sorry to you aika, Bunda sayang kamu, Bunda minta maaf kayaknnya bunda mesti nyusul ayah” jawab bunda sambil meneteskan air mata diantara senyum dan lesung pipinya yang manis
“No mom! I don’t need you’re sorry I need you mom Aika sendirian mama mau ninggalin aika juga ? mama jahat banget deh!” muka sinisku kembali ada di wajahku namun dengan mata berlinang kaliini
“Kamu ga mau liat bunda pergi kalo gitu aika pulang aja sekarang”
“bunda kok jahat sama aika?” sontak aku memeluk bunda dan suara itu kembali aku dengar bunyi tit.,,,,,,,, panjang seperti yang aku dengar dulu membuatku meledak seluruh air mataku seperti keluar tanpa henti tanganku tak henti menggoyangkan tubuh lemah tak bernyawa di hadapanku itu. Teringat belum banyak yang aku beikan kepada bunda aku belum memperlihatkan nilai kelulusanku padannya aku belum pernah membuatnya tertawa terbahak bahak bersama ku.
“permisi”Aku tak kuat lagi melihat suasana itu aku pergi menuju parkiran mengambil motor dan sial aku lupa mengambil kunci di atas meja terpaksa aku pergi ke taman rumah sakit dan duduk di bangku panjang disana. Sepi dan sunyi yang kurasakan

-----------2 hari kemudian--------

“Aika kamu ga mau makan?” Tanya lilian teman sekelasku, dulu aku begitu dekat dengannya diapun tau kehidupanku namun entah setan apa yang merasuki tubuhku kini aku sama sekali tak ingin dekat maupun berbicara ngan orang lain.
“Tidak ” jawabku
“kenapa ? tadi kan upacara pasti tenagamu  terkuras habis buat berdiri” tawannya dan teman teman lain.
Aku hanya menggelengkan kepala, rasannya tak ingin menjawab pertanyaannya. Dan kembali menenggelamkan kepalaku diantara lipatan tangaku. Kenapa sih tuhan engkau ambil kedua orang tauku, sisakan sedikit kebahagiaan untukku, kau ambil mereka dariku kau buat aku terpuruk dan terpukul karena semua ini. Apa yang akan terjadi nanti ? akankah kau ambil nyawaku juga jika iya ambilah sekarang agar aku bisa bersama mereka disana.
Setelah pelajaran terakhir akhirnya bel untuk pulang berbunyi, dulu aku yang sangat suka diam di sekolah dan menunggu teman temanku dijemput kini berubah, bergegas mengambil motor dan pulang. 
“Aika ? kok tumben cepet pulang” kata leo dengan senyum manis dan matannya yang sipit. Ya dia orang yang ngejar ngejar aku dari pertama kali aku masuk SMP ya dulu aku sempat suka tapi semenjak hidupku berubah aku jadi enggan dekat dengan siapapun
“Bukan urusanmu” jawabku “kok sinis amat sih?” “aku mau pukang pergi sana” “Okay hati hati di jalah yaa” “Iya” sambil menghidupkan motor
“Ngapain diem sana pergi” bentakku yang melihatnnya bengong ngeliatin kaki ku
“Nunggu kamu pergi ehhee”
“whatever” aku langsung pergi meninggalkannya yang masih terpaku memandangku
Sesampai ku di rumah aku langsung menuju kamarku dan mengganti baju lalu mengambil rackie gitar kesayanganku, dan menuju taman belakang tanpa mengatakan sepatahkatapun untuk menyapa kakakku maupun bibi.
Petikan gitar melantun dengan merdunya mengisi kekosongan yang ada aku pun bernyanyi sebuah lagu yang mengingatkan ku akan kebahagiaanku dulu
Waking up I see that everything is okay
The first time in my life and now it’s so great
Slowing down I look around and I am so amazed
I think about the little things that make life great
I wouldn’t change a thing about it
This is the best feeling
“lagu yang bagus, aku tau lagu itu boleh aku ikut bernyanyi?”suara yang terdengar familiar membuatku gugup untuk menoleh apa benar ini Leo, untuk apa dia mengikutiku sampai rumah ku ? mengapa kakak mengizinkannya masuk ? untuk apa dia kemari. “apa kau mendengarku” suara yang sama kembali ku dengar kali ini ku tolehkan tatapan sinisku kepada orang itu dan ternyata benar Leo
“what are you doing here ?”jawabku
“I wanna looking you”masih dengan senyum manis di wajahnya, lama kelamaan aku heran mengapa dia masih bisa tersenyum walau aku begitu cuek padannya ? apa ada gangguan pada otaknnya
“pergilang kau sudah melihatku kan, aku ingin sendiri jangan ganggu aku.”
“berapa lama kau ingin sendiri ?” nadanya meninggi dan membuatku benar benar tecengang kaliini
“pergilah!” jawabku meninggikan nada suara ku
“sampai kapan kamu mau begini ? kamu bukan Aika yang dulu aku kenal Aika yg dulu baik perhatian dan gak kayak gini, aku tau kamu terpukul karena kehilangan kedua orang tuamu pada saat yang hampir bersamaan. Tapi bukan berarti kamu gak bisa bahagia karena ditingal sama mereka, buat mereka bangga liat kamu sukses lihat kamu bahagia buat mereka gak nyesel punya anak kayak kamu. Kamu itu baik sempurna pinter kamu harusnnya bersyukur Karen udah diberi kesempurnaan sama tuhan harusnnya kamu gak kayak gini. Oke aku pergi tapi satu yang mau aku bilang ke kamu. Buat orangtuamu yang jauh disana merasa bangga karena memiliki anak perempuan yang tegar dan kuat tanpa mereka. Aku per,-- ”
“cukup !! kamu gak ngerti apa apa tentang aku. Kamu gak ngerti gimana perasaan aku sekarang. Kamu gak ngerti apa yang aku rasaiinn !!jadi jangan mikir kalo aku itu sempurna aku gak sempurna sama sekali aku jauh beda dari kamu. Kamu yang sempurna kamu yang baik kamu yg masih punya dua orangtua yang sayang sama kamu.sehar,--”
“Setidaknya kamu beruntung karena kamu memiliki kesempatan lebih dari ku. Permisi aku pergi” langkahnnya terlihat cepat meningglkanku sendiri.
Aku tak kuasa mendengar ucapannya. Dia benar seharusnnya aku tidak menjadi Aika yang sepertiini, seharusnnya aku membanggakan mereka, agar mereka tau bahwa aku kuat. Aku tau aku memiliki kesempatan yang lebih banyak dari dia. Tapi tetap saja dia lebih beruntung karena memiliki dua orangtua yang menyayanginnya dua orang tua yang selalu ada buat dia. Aku yang tak tahan lagi akhirnnya menitihkan airmata yang begitu derasnnya bahkan aku tak tau aku menangis karena keewa akan diriku atau karena marahnnya dia atau karena aku tak lagi memiliki orang tua. Semua tampak tabu aku tak tau harus berfikir bagaimana. Aku terlalu takut untuk mencoba. “Oke aku bakal tunjukin ke Leo dan orang tuaku bahwa aku bisa” gertakku sendiri
------------------------
“Haii!!!!!! Pagi semuannya ” Teriakku saat masuk ke kelas dan so pasti membuatku keliatan kayak orang gila depan mereka
“Hey !! Are you crazy Aika” teriak temen cowokku yang lagi ngakak di belakang sontak membuat aku terbakar dan tanpa pikir panjang aku menaruh tasku di aras meja dengan hentakan keras lalu mendekati mereka dengan wajah sinis penuh amara “Lo bilang gue apa hah!” bentakku ke mereka. Mereka yang masih terpaku memandangku dengan wajah mereka yang penuh pertannyaan ada apa dengaku “Kalo kalian mau ngejek orang liat dulu diri kalian sendiri !!” gertakku sambil memukul keras meja yang ada didekatku
“what happen Aika ?” Tanya leo dengan melasnnya dan lembutnya membuatku makin marah mendengarnnya
“Nothing” jawabku singkat dan pergi meninggalkannya
Dear Diary
Aku hanya mencoba buat jadi Aika yang dulu, bahkan aku mikir sendiri semua orang malah menjauhiku. Mungkin mereka mengira aku orang gila yang suka marah marah gak jelas aku kangen banget sama kalian ayah bunda. Aku kangen buat curhat ke kalian lagi tapi mau gimana kalian udah ninggalin aku. Aku kangen banget pas bunda nyuapin aku aku kangen pas kita liburan ke bogor.
Rasanya udah kayak aku satu satunnya orang yang nangis pas semua lagi senyum. Kayaknnya hanya aku yang mengalami hal yang sepahit ini kayaknnya hanya aku yang berdiri sendiri di kegelapan.
tak lama kemudian bel pulang berbunnyi. Aku bergegas menuju parkiran dan pulang berusaha tak satupun orang yang melihatku pulang, seharusnya hariini aku mengikuti ekstra namun aku yang udah bad mood banget dari pagi langsung pulang dan ngelampiasin kemarahanku dengan ngebut di jalan.
“Aika awasssssss!!!!!!!!!” hanya kata itu yang aku dengar sebelum aku tak sadarkan diri aku menabrak sebuah mobil karena hendak menyalip sebuah truk di sisi kiriku. Semua tak bisa ku helakan
“Dimana aku ?” aku langsung bangkit dari tempat tidur dan menuju tempat serang laki laki yang sedang menangis samar samar ku ingat dia adalah Leo  “Leo aku gak papa pulang yuk aku benci rumah sakit” tak ada jawaban yang ku dengar kuputuskan untuk memukulnnya dengan keras sekeras kerasnnya karena saat ini saat yang paling aku tunggu tunggu “Kenapa kenapa tanganku menembus tubuhnya ohh tidak ini tidak mungkin aku belum mati kan ? kenapa aku mati begini” ragaku masih di tempat tidur kedekati ragaku yang terlihat masih sedar hanya bekas jahitan di kakiku dan di perutku bagian ginjalku masih ku dengar suara detak jantungku yang sangat lemah entah apa yang terjadi aku tak tau. Kaliini aku benar benar sendiri harus kepada siapa aku bercerita sekarang bahkan menangis pun aku tak bisa kuputuskan duduk di atas ragaku sendiri
“permisi” terdengat suara pintu yang langsung dipersilahkan masuk oleh Leo
“Ya ada apa dok ?” “saya akan memeriksa perkembangan aika” “Baik dok silahkan” ku lihat dia mengukur detak jantungku membuka kelopak mataku dan menaruh steteskop di dadaku lalu memasukan obat ke dalam infust ku aku masih bisa merasakan aliran cairan itu di tanganku
“Bagaimana keadaanya dok ?” Tanya leo, dan ini pertama kalinya aku melihatnya murung dan tak tersenyum sedikit pun “Dia masih dalam komanya, kita belum bisa memastikan kapan dia sadar namun ada peningkatan fungsi kerja jantungnya dan pencernaanya mulai normal mungkin dalam 3 hari dia akan sadar, Bisa saya bertemu dengan keluarganya membicarakan masalah biayanya” “emm itu dok orang tuanya sudah meninggal nanti saya yang akan membiyayainya nanti saya akan urus semuanya dok yang penting dia sembuh” “baiklah saya permisi dulu”
Yatuhan aku tak percaya leo sebaik itu padaku bagaimana caraku untuk sadar dan membuatnya tenang. Kaliini benar tak tega aku melihat wajahnya yang sesedih itu
Sudah 2 hari terlewatkan Leo selalu menjagaku matannya sudah menghitam karena bagadang dan harus sekolah pagi ya tuhan aku ingin kembali ke tubuhku kashia Leo tuhan dia saangat baik dan aku benar benar telah menyua nyiakannya selama ini. Leo mendekati ragaku dengan sedikit senyum kecil diwajahnya “Aika sayang bangun donk Leo sedih banget liat Aika gini Leo janji bakal jagain Aika. Tapi Aika juga janji jangan tinggalin Leo ” perlahan wajahnya mendekati wajahku aku merasakan nafasnya yang halus itu juga terasa setetes air mata nya jatuh di pipiku dia mencium keningku dan kurasakan kelembutannya kurasa kini aku benar benar telah salah karena menyanyiakan orang yang menyayangiku aku telah menjadi orang yang benar benar jahat
“Aika ? aika sudah sadar ? Dokterr !!! dok!!”kini benar benar terdengar  jelas senyumnya yang dulu kembali ku lihat. Dokter memeriksaku dan mengatakan jika besok kondisiku membaik aku diperbolehkan pulang. “Leo kenapa masih disini ? kenapa ga pulang”
“Leo jagain Aika lah,, udah jangan banyak biara istirahat aja dulu biar besok bisa pulang” “makasi ciumanya leo” “Kenapa kamu bisa tau ?? ” aku menceritakan semuanya tanpa ada yang tertinggal sedikitpun dia begitu tercengang mendenger samua yang ku ceritakan padanya               
------------------
“yeyy!!!! Kita pulang besok kita sekolah haha ” teriakku memecah kesepian dan membuatnya tersenyum mengejekku
“happy banget kamu mau pulang” ejek leo dengan senyum sinisnnya
“Biarin suka suka ku donk ” “Iyaaaa Aika Sayang” aku beku tak bisa berkata apa apa saat kata itu terucap
“udah ah yuk berangkat” ajak leo
“Aika udah sampek nih,, kamu bisa sendiri kan ? aku tinggal yaa ” Tanya leo
“oke gpp kok aku bisa” jawabku dengan senyum manisku kaliini
“ginjalnya masih sakit ?” “masih cuman agak keram aja gpp kok.. daaaa”
“oke byee”
Sampai di rumah aku langsung menyapa bibi yang sudah berhari hari ku tinggal juga kak kenka yang ga hentinya nelpon dan sms aku dan aku langsung masuk ke kamar.
Dear Diary
Tuhan betapa bodohnya aku bahkan aku tak melihat apa yang seharusnya aku lihat aku begitu keras memikirkan dan menyesali yang terjadi. Kini aku tau apa yang harus aku lakukan aku tau apa yang harus aku katakan pada dunia. Kini Aika bukan aika yang dulu atau Aika yang kemarin saat ini Aika yang baru akan indahkan hari hari kalian semua
Ting ting ting tign……
“wah ada sms, sms siapa ya ?” gumamku sendiri
From : Sandra
(085953757404)
Aika,, leo ka Leo kritis dia di rumah sakit sekarang tadi pas dia sampek di depan rumah aku liat dia pingsan aku langsung panggil orang tuanya Aika bisa Kerumah sakit sekarang kan ? Ruang Cempaka putih nomor 116

Tanpa pikir panjang aku bergegas ke Rumah sakit diantar Kanka karena motorku udah ancur yang aku rasakan hanya takut dan sangat takut kali ini
“Leo !” sampai di ruangan itu aku lihat orang tua leo dan Sandra yang menatapku
“Aika ayo sini masuk” kata leo dengan nada yang rendah
“Kamu kenapa Leo ? kamu gak papa kan ak--” belum selesai aku bicara ibu Leo menjawabnya
“Aika Leo sudah lama mengidap Leukimia ” jawab ibu Leo
“Loh kenapa Leo gak pernah cerita kenapa leo gak bilang kenapa Aika taunnya sekarang kenapa??” aku tak bisa lagi menahan tangis ku dan kurasakan tangan leo menghapus air mataku  “Aika tolong jadi Aika yang baru jangan jadi Aika yang dulu Leo mau pergi ya” “loh kok gitu baru aja Aika – Aika sayang sama Leo jangan tinggalin Aika tolong ” “Maafin Leo ka,, janji sama Leo gak bakal jadi Aika yang dulu  “ “Leo aika janji aika janji” “Leo sayang sama aika, Leo sayang banget sama semuanya ”
Untuk yang ketiga kalinya aku mendengar bunyi tit panjang itu lagi. Aku harus kuat jalanin semua ini. Aku akan jadi yang terbaik Buat Ayah, Bunda dan Leo Aika janji sama kalian.                     
        
Amanat : Satu hargailah orang yang menyayangimu hargai orang tuamu cintai mereka jangan hanya satu hal yang membuatmu berubah dan merasa bahwa kamu sendirian percayalah dibalik kesendirianmu ada yang melihatmu dan memperhatikanmu diam diam dan suatu saat nanti kamu akan menyadari bahwa Cinta dan kasih sayang yang kau pendam yang kau simpan akan terbalas walau akhirnya air mata yang kau dapatkan namun dibalik semua itu Hidup baru dan manfaat yang akan kau dapatkan jauh lebih banyak dan jangan sesali yang telah terjadi buat penyesalan itu sebuah caramu bangkit dari keterpurukan mu.
                                                                                                                                                                                                                                
BY: Indah Prastari Sarragika



To be Continue…

Sabtu, 23 November 2013

Hanya Untuk Mu

“Aku udah gak tahan kamu gniin terus mending kita cerai aja ” Kata Ayah
“Siapa juga yang tahan sama kamu kerjaanmu Cuma ngomel mulu ” Jawab ibu
            Ayah dan ibuku selalu bertengkar , hal hal sepertiini sudah biasa aku dengar bahkan jadi cemilan sehari hariku bahkan bukan hannya kata kata emosi belaka kadang dilengkapi dengan kata kata kasar. Hari itu ayah dan ibu resmi bercerai ..
“Kalian sudah bercerai kan jadi aku harus kemana ?” tannya ku
“kamu boleh memilih aku dan ayah mu, jadi yang mana kamu pilih nak ?”
“Bolehkan aku memilih untuk tingal sendiri ?” jawabku sambil berusaha menahan tangisku.
“tidak kau harus memilih nak” potong ayahku dengan nada yang sedikit keras
“aku beri kalian sesi untuk bertengkar kali ini perebutkan lah aku ”jawabku sambil berlali ke kamar karena tak tahan akan tangisanku
            Tak disangka sangka mereka memang hobi bertengkar, mereka kembali bertengkar memperebutkan ku. Aku yang sudah tak tahan ini sebenarnnya ingin sekali pergi dan hidup bahagia seperti teman temanku. Aku iri kepada mereka.
            Hari ini aku pindah ke bandung bersama ayahku, aku pindah sekolah ke sebuah sekolah negeri yang cukup terkenal di sana, hari pertamaku di sana sungguh sangat berkesan dan mungkin sulit untukkulupakan . aku memiliki seorang teman baru , di sekolah katannya dia orang yang sangat pendiam dan tertutup. Tapi tidak denganku dia terlihat sangat bahagia dan cukup terbuka meurutku. Namannya Sonia
“Sonia, besok aku ke rumahmu ya, aku mau buat pr bareng ok ” tannyaku
“Emmm Tia maaf ya aku besok gak bisa., aku ada acar keluarga” jawab Sonia penuh keluguan
“Oke gak papa kok, aku ke rumah Jashon aja deh”
Jashon.. ? kamu kenal dia ?”
“Eh sudah ya aku udah di jemput nanti sms aja ya “
            Sampai di rumah aku langsung mandi makan trus cuss… deh kerumah Jashon tetangga ku sekaligus temen kelasku yang super duper jutek.  Tapi dia juara kelas, sampai di rumah Jashon terdengar suara keributan.  Aku gak tau apa yang terjadi, aku masuk tanpa permisi dan ternyata Jashon lagi dimarahin. Dengan sedikit rasa kaget nio menyuruhku keluar dengam penuh ketakutan . aku menunggu di luar sambil mndengaarkan kata kata ibu Jashon yang sedang memarahi Jashon.
“Sepertinnya bukan hal yang biasa” Gumamku sendiri. Karena aku takut aku langsung bergegas pergi dari rumah Jashon. Dirumah aku memikirkan Jashon , “Ting.. Ting.. Ting.. ” tiba tiba hpku berbunnyi

Jashon <081999359426>
Jashon
Tia Kok ga jadi ke rmhku sih… ?
 Saya
Aq takut,, alnya tdi Ibumu mrh ma kmu… ya aq pergi aja
Jashon
Yahh,, -_- bilang dari tadi kek,, aq gak jadi futsal deh -_-
Saya
Maaf ,,,
Jashon
Kalo gitu aku yang ke rmhmu ya :D
Saya
Gak usah,, deh nti kamu dimarahin lagi -_-
Jashon
Trus kmu ga buat Pr donk,,, _--_
Saya
Ngga,,
Jashon
Tannya ma ortu mu aja
Saya
Mana Mungkin di jawab -_-
Jashon
Emang ortumu lulusan apa ?
Masa ga bisa sih
Saya
S2
Jashon
Tu bagus,, mestinnya kan bisa
Saya
Mungkin kalo dy mau -_-
Jashon
Maksudmu ?
Saya
Udah lah gak usah ngomongin itu lagi, nyesek tau -_-
Jashon
Maaf deh
Saya
Ya
Jashon
Maaf ya,, besok kita ketemu di taman jam 4 aku tunggu ya…
           


            “Kenapa dia harus nannya tentang ayah dan Ibu ” gumamku, tiba tiba datang ayah ku dengan berpakaian sangat rapi “Tia mulai besok ayah pindah tugas di Jakarta, jadi kamu harus tinggal sendiri Ayah pergi selama 8 bulan. Oh iya uang ,, ayah memasuka uang 10 juta ke rekening mu ok ” kata ayahku, setelah itu ayah lang sung pergi tanpa sedikit senyum di wajahnnya
           
“hari pertama pergi kesekolah jalan kaki” gumamku sambil menghela nafas
“Hy tia… How about your day ?” tiba tiba Jashon datang dengan penuh senyum. “Bad,,” jawabku sambil meninggalkanya di depan pintu gerbang sekolah . “kamu kenapa sih ? BT amat ?” “aduh Jashon aku lagi pusing banget so don’t disturb me okay ?” “okay if you want it,, tpi inget ya jam empat sore” teriak Jashon sambil berlari kegirangan. Entah apa yang ada dipikirannya sehingga ia terlihat begitu gembira.

Jashon <081999359426>
Jashon
Tia aku udh di taman cepet ke sini !!
 Saya
Ya aku ganti baju dulu
Jashon
Oke GPL ya =))
Saya
ya
Jashon
Aku di deket ayunan ya
Saya
Iya aku udh di jalan tunggu aja gak usah bawel
Jashon
Oke

Sesampai ku di taman aku langsung menuju tempat ayunan seperti yang ia katakanya, tapi aku tdk menemukannya ,, dengan penuh rasa kesal aku mengambil hp ku dan menelefonnya “Eh Nio lo dimana sih ? kok gak ada di deket ayunan ?” “tunggu aja gue di san gue msh beli makanan” karena kesalnnya aku langsung mematikan telfonku. Entah mengapa saat itu aku merasa sangat pusing dan jantungku berdegub begitu kencang.. dan saat itu aku melihat Jashon datang dengan membawa makanan dan minuman tapi setelah itu langsung tak sadarkan diri
‘’Jashon aku dimana ?’’ tannyaku lirih saat aku terbangun “Kamu ada di rumah sakit Tia ” “Aku kenapa Jashon ? aku gak papa kan ?” “Tia tenanng dulu aku juga belum tau,, Hasil tesnnya belum keluar,,” “Jashon bisakah kau meninggalkan aku ? aku ingin sendiri?” “tentu aku tunggu di luar ya ?” Aku melihat Jashon keluar entah mengapa air mataku menetes,, seketika aku ingat ketika ayah ibu dan aku berlibur bersama aku sangat rindu saat saat seperti itu. Tangisan ku terpecah oleh pintu yang akan di buka ternyata dokter datang membawa hasil tes ku.. “Siang nak,, bisa saya bertemu dengan orang tua anda ?” Tanya dokter itu denga senyum manis di wajahnnya dipikiranku pasti hasil tesnnya tidak menunjukan hal yang aku tak suka “eemm ayah dan ibu di luar kota, tidak bisakah anda mengatakannya langung pada saya dok ?” “tentu,, tapi saya tak akan mengatakannya,, adik hannya perlu membaca semua surat” ini dan hariini juga adik sudah bisa pulang” kata dokter itu sambil memberikanku setumpuk kertas lalu meninggalkanku
Aku sama sekali tak ingin membaca isi kertas kertas tersebut,, aku langsung membereskan barang barang tersebut lalu pulang tanpa memikirkan Jashon.   Sampai aku di rumah aku langsung memanggil nama ayah,, saat aku teringat bahwa ayah sedang pergi air mataku langsung menetes, “Dad !!! I miss you aku merindukan semuannya saat kita bersama ibu dan bersenang senang bersama” teriakku sambil berharap ayah mendengarnnya.


DI SEKOLAH --
“Tia!! Dicari Jashon nih,,” Teriak sarah yang suarannya memenuhi kelas sampai aku malu tak karuan, “Aduh Jashon apa lagi sih ?? ” tannyaku dengan penuh rasa kesal. “Please Tia ? What”s wrong.. oh ya tadi ayahmu datang ke ruang kepala sekolah,, dan membayar uang sppmu selama 8 bulan,, dia juga menitipkan ini untukmu” “Lo mau boongin gue ?” “Duh baca aja deh!!!,,” sambil pergi meninggalkan Tia yang terpaku karenga dibentak oleh Jashon.
Dear : Tia

I miss you tia,, I’ve been put some gift for you on your bed room. I hope you like it, and I told Jashon to take care you. I don’t know why but I choose him..

I thing he fall in love with you cause he always smile when I told him to take care you

Love : Dad
“Oh jadi ayah yang nyuruh Jashon,,, kenapa mesti Jashon sih ??”
“Kenapa tia ?” tannya sara penasaran “ah,, engga apa kok..” “oh yaudah,, masuk yuk udh bel..” emm iya”
Di kelas aku merasa jantungku berdegup kencang lagi,, aku merasakan sakit di dadaku dan rasannya aku tak bisa bernafas,, tapi aku tahan perasaan itu sampai jam pulang sekolah, dan sampai di rumah aku langsung tidur dan tak melihat isi kado dari ayah,,,
“Duh udah sore,, tapi tadi aku kenapa ya ? coba baca surat surat dari dokter itu ah..”
Saat aku membacannya halaman demi halaman aku tak mengerti semua membicarakan tentang kanker paru paru, pantangan dan lainnya tapi aku tetap tak mengerti kenapa dokter itu memberikan ku ini.. dan saat aku melihat halaman terakhir surat surat itu airmataku tak bisa ku bending lagi, saat aku tau aku mengidap penyakit itu. Terdengar suara pintu aku langsung menghapus air mataku dan bergegas membuka pintu
“Duh Tia kamu itu lo lama banget bukannya” bentak Jashon dengan penuh keheranan. “maaf tunggu di sofa ya aku buatin minum dulu” sambil pergi meninggalkannya dan menuju dapur, belum berapa lama aku di dapur Jashon langsung memanggilku dengan nada ketakutan
“What happen Jashon ?” “why you not told me about it” sambil memperlihatkan surat dari dokter itu.. “why you must know ? and now you know,, tolong jangan beritahu ayah,dan yang lainnya aku mohon jas..” “tapi kenapa?” “aku tak ingin membuatnnya khawatir” “Baiklah, besok kamu ke dokter sama aku ya ? dan mulai sekarang aku yg jaga kamu aku sahabat baikmu oke” “oke Jashon thanks..”
Setelah 4 Bulan aku bersama Jashon melawan peyakitku tanpa kemotherapi dan aku bisa bertahan sampai saat ini, dan kini aku dalam stadium 3 dengan kemungkinan hidup hannya 10% dan sampai sekarang ayah tak pernah menghubungiku begitu juga ibu dan mereka tak tau apa yang aku alami.
“Jashon kamu kenapa sih jarang sms aku lagi jarang ke rumahku ? kenapa kamu berubah ? aku mau kamu yang dulu lagi jas ?” “Maaf aku bukan sahabat yang baik buat kamu aku selalu buat kamu kecewa ?” “ kenapa kamu ngomong gitu kamu gak pernah buat aku kecewa” “aku bohong sama kamu, aku ngasi tau ayah dan ibumu tentang semua ini aku berusaha yakinin mereka bahwa aku gak main main,, tapi mereka gak percaya sama aku, aku mnta maaf” “tapi kenapa ? kamu mau buat aku … ah ak gak tau lagi mau bilang  apa terserah kamu aja” langsung pergi meninggalkan Jashon yang terpaku seperti patung.
Kenapa dia berubah bahkan dia tak mengejarku saat aku marah seperti dulu, mungkin aku harus melupakannya. Aku mennyuruhnnya menjauhiku tapi ia mengatakan tak ingin menjauhiku , kata katannya berbeda dengan apa yang dia lakukan,, tingkahnya berubah dan tak seperti dulu lagi.
Aku tak kuasa menahan semua ini,, yang bisa aku lihat hannya sennyumannya bersama teman temannya,,
Hariitu aku merasa lemas hingga aku tak bisa bangun bahkan untuk mengambil hp yang ada di atas meja tak bisa ku raih,, aku terpaksa tidak sekolah,, yang ada di hatiku hannya menunggu tanggal itu dan memberikan hal yang sangat Jashon inginkan di hari ulang tahunnya jadi aku harus kuat sampai tanggal itu,, untung ada mbak ayu pembantu ku yang sangat baik,
(#11 Januari)
“mbak ayu,, aku mau minta tolong,, boleh” “Boleh lah non,, non kan udah baik banget sama mbak ayu,,” “ah berlebihan deh eemmm tolong beliin anak anjing sama makanannya samponnya pokoknnya lengkap deh,, nih bayarnnya pakek kartu ini aja,,,” “Buat apa beli anjing non,, non kan udah punya anjing” “ada deh,, ya mbak beliin aja ya ” “oke non. Permisi,,” Pergi dengan senyum yang manis di wajahnnya,,
“Jashon,,, Jashon aku punya hadiah nih,,” “eh Tia,, tumben kesini,, hadiah buat apa ?” “kamu yang jarang ke rumah ku.. buat ultahmu lah,, ” “Ah kamu ini lo berlebihan deh,,”  “ini..” aku memberikannyha alamat toko hewan dan cek pengambilan baran “apa nih kecil amat? Jangan jangan kmu ngerjain aku ya?” “besok kan ultahmu jadi kamu ambil hadiahnnya besok” aku langsung meninggalkannya tanpa berpamitan..
Aku langsung menuju taman entah apa yang ada dipikiranku, dan tak kusangka di tengah jalan aku pingsan dan yang ku ingat hannya org org banyak yang membawa ku ke rumah sakit..
Aku terbaring koma di rumah sakit,, hannya tinggal menunggu waktu,,
“Tia ini ibu nak? Kamu gak papa kan ?” “Ayah, Ibu ?? aku tak apa apa,,”
Jashon yang baru teringat dengan hadiahnnya langsung bergegas mencari alamatnnya dan betapa kagetnnya ia saat melihat seekor anjing yang diidam idamkannya ada di depan matannya,, ia langsung membaca surat yang ada di kadonnya itu

Dear : Jashon

       Jashon bagaimana hadiahnya kamu suka kan ? aku sudah membelikann nya lengkap sampai sampo dan makanannya dan yang lainnya. Mungin itu tak bisa membalas semua kebaikan mu pada ku. Dan mungkin itu hadiah terakhir dari ku.
       Jashon ingat hidupmu masih panjang, kamu memliliki keluarga yang utuh dan saling menyayangi, dan kini kau memiliki seekor anjing yang akan melengkapi tiap hari harimu.
       Sayangi anjing itu anggap dia adalah aku agar aku selalu ada dalam hari hari cerahmu,,
Aku ingin sekali bertannya mengapa kau berubah saat aku di ambang kematian,, tau kah kamu hannya kamu yang mencerahkan hari hariku, anda saja kau tak berubah,, dan tetap menjadi jashon yang dulu semua ini tak akan terjadi.. bukan aku menyalahkanmu tapi aku hannya ingin kau tau bahwa aku sangat menyayangimu,, kau terselip dalam setiap doaku,, kau aku anggap seperti kakakku sendiri
       Jashon mungkin setelah kamu membaca surat ini aku sedang menunggu waktu itu,, saat diman semua akan berubah,, tapi ingatlah,, kau satu satunnya orang yang aku percaya,, jagalah anjing itu karena aku ada bersamannya untuk mu

Love : Tia

Seakan terpukul begitu kuat,, Jashon langsung berlari ke rumah sakit yang ada di harapannya hannya ingin melihat senyum tia lagi walau untuk terakhir kalinnya,,
“Tia,, !!!!!!!!” teriak Jashon seakan memecahkan kehenigan di kamar nomor 327 itu. “Jashon,, apa kau membaca suratku,,?” “ya aku membacannya dan aku ingin satu hal darimu sekarang,,” “katakan saja jas,,” “Hiduplah untukku” “Jashon maaf aku sudah tak kuat lagi merasakan rasa sakit ini, ” “Jika itu yang bisa kau lakukan tersennyum lah untukku” “aku menyayangimu Jashon” “Aku juga lebih menyayangimu Tia” Ttttiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttt,,,,,,,,,,,,,,,,,, Suasana yang tadinya hening terpecah dengan tangisan dan penyesalan.

#jadilah seseorang yang memahami dan mengerti arti sebuah kepercayaan, karena sekali saja anda melupakan kepercayaan itu saat itu lah kau kehilangan seluruh kebahagiann mu walau kau masih tersennyum,, hati mu tak bisa berbohong..

By : Indah Prastari Sarragika