Story After Die To Be New You
Dear
Diary
Sebuah
nama mungkin akan dikenang sepanjang masa dan mungkin juga hanya diingat dalam
setiap detik yang tak berharga, lantunan musik indah mungkin akan populer namun
saat ada lagu yang lebih indah musik tersebut akan tergantikan. Apapun yang
engkau miliki jalani dan setialah padanya karena dia akan merasa suatu saat
nanti dia akan dibuang diasingkan ditinggalkan dan akan sendirian. Bantu aku
menyadari bahwa semua itu salah dan pastikan padaku suatu saat nanti bunga yang
layu ini bisa kembali mekar dengan indahnya.
“tok tok tok… Non.. !!”
tiba tiba suara ketukan pintu yang nyaring jarang ku dengar memecah keheningan
di kamarku. Sudah satu minggu dari saat ayahku meninggal aku mengurung diriku
di kamar, difikiranku hanya kamar ini yang menjadi tempat terbaikku untuk diam
dan menangis ditambah bunda ku sakit keras sekarang, hanya hal itu yang aku
takutkan.
“ya ada apa bi?”
jawabku sambil mendekati gagang pintu dan membuka pintu
“Maaf ganggu non, tadi
kakak non telfon katannya non disuruh cepat cepat ke rumah sakit” jawab bibi
dengan wajah penuh ketegangan
“memangnnya ada apa sh
bi? Iya aku siap siap dulu”
“bibi kurang tau non,,
gak usah siap siap kakak non suruh cepet cepet kayaknnya ada yang darurat”
“ok” jawabku dengan penuh
kesinisan
Aku melangkah mengambil
kunci motor mengenakan jaket bergegas pergi ke rumah sakit yang jaraknnya ya
lumayan jauh dari rumahku. Sebenarnnya aku baru 14 tahun jadi belum punya sim,
tapi yah masa bodoh lah memang ada yang mau mengantarku? Di jalan tiba tiba perasaanku jadi begitu takut dan amat takut, aku melambatkan laju motorku.
“Aduh kenapa sih kok
ngerasa gini sih, ” celotehku sendiri.
Sesampai di rumah sakit
aku langsung menuju ruangan nomor 213 itu
“What happen kanka?”
ucap ku sinis, memang setelah ayah meninggal aku begitu benci dengan sesuatu
yang disebut RUMAH SAKIT ditambah lagi ruangan bunda sama seperti ruangan ayah
dulu. Ya untung ada kak Kanka dia memang kk angkatku tapi dia sangat baik
kepada orangtua ku
“Mom want to ask you
something aika” nadannya begitu rendah
“Hi mom, are you okay?
” ucapku memecah kesepian di ruangan itu “there something want you ask to me
mom?”
“Aika denger bunda sini
deketin bunda. First I want to say so sorry to you aika, Bunda sayang kamu,
Bunda minta maaf kayaknnya bunda mesti nyusul ayah” jawab bunda sambil
meneteskan air mata diantara senyum dan lesung pipinya yang manis
“No mom! I don’t need
you’re sorry I need you mom Aika sendirian mama mau ninggalin aika juga ? mama
jahat banget deh!” muka sinisku kembali ada di wajahku namun dengan mata
berlinang kaliini
“Kamu ga mau liat bunda
pergi kalo gitu aika pulang aja sekarang”
“bunda kok jahat sama
aika?” sontak aku memeluk bunda dan suara itu kembali aku dengar bunyi
tit.,,,,,,,, panjang seperti yang aku dengar dulu membuatku meledak seluruh air
mataku seperti keluar tanpa henti tanganku tak henti menggoyangkan tubuh lemah
tak bernyawa di hadapanku itu. Teringat belum banyak yang aku beikan kepada
bunda aku belum memperlihatkan nilai kelulusanku padannya aku belum pernah
membuatnya tertawa terbahak bahak bersama ku.
“permisi”Aku tak kuat
lagi melihat suasana itu aku pergi menuju parkiran mengambil motor dan sial aku
lupa mengambil kunci di atas meja terpaksa aku pergi ke taman rumah sakit dan
duduk di bangku panjang disana. Sepi dan sunyi yang kurasakan
-----------2 hari
kemudian--------
“Aika kamu ga mau
makan?” Tanya lilian teman sekelasku, dulu aku begitu dekat dengannya diapun
tau kehidupanku namun entah setan apa yang merasuki tubuhku kini aku sama
sekali tak ingin dekat maupun berbicara ngan orang lain.
“Tidak ” jawabku
“kenapa ? tadi kan
upacara pasti tenagamu terkuras habis
buat berdiri” tawannya dan teman teman lain.
Aku hanya menggelengkan
kepala, rasannya tak ingin menjawab pertanyaannya. Dan kembali menenggelamkan
kepalaku diantara lipatan tangaku. Kenapa sih tuhan engkau ambil kedua orang
tauku, sisakan sedikit kebahagiaan untukku, kau ambil mereka dariku kau buat
aku terpuruk dan terpukul karena semua ini. Apa yang akan terjadi nanti ? akankah
kau ambil nyawaku juga jika iya ambilah sekarang agar aku bisa bersama mereka
disana.
Setelah pelajaran
terakhir akhirnya bel untuk pulang berbunyi, dulu aku yang sangat suka diam di
sekolah dan menunggu teman temanku dijemput kini berubah, bergegas mengambil
motor dan pulang.
“Aika ? kok tumben
cepet pulang” kata leo dengan senyum manis dan matannya yang sipit. Ya dia
orang yang ngejar ngejar aku dari pertama kali aku masuk SMP ya dulu aku sempat
suka tapi semenjak hidupku berubah aku jadi enggan dekat dengan siapapun
“Bukan urusanmu”
jawabku “kok sinis amat sih?” “aku mau pukang pergi sana” “Okay hati hati di
jalah yaa” “Iya” sambil menghidupkan motor
“Ngapain diem sana
pergi” bentakku yang melihatnnya bengong ngeliatin kaki ku
“Nunggu kamu pergi ehhee”
“whatever” aku langsung
pergi meninggalkannya yang masih terpaku memandangku
Sesampai ku di rumah
aku langsung menuju kamarku dan mengganti baju lalu mengambil rackie gitar
kesayanganku, dan menuju taman belakang tanpa mengatakan sepatahkatapun untuk
menyapa kakakku maupun bibi.
Petikan gitar melantun
dengan merdunya mengisi kekosongan yang ada aku pun bernyanyi sebuah lagu yang
mengingatkan ku akan kebahagiaanku dulu
Waking
up I see that everything is okay
The
first time in my life and now it’s so great
Slowing
down I look around and I am so amazed
I
think about the little things that make life great
I
wouldn’t change a thing about it
This
is the best feeling
“lagu yang bagus, aku
tau lagu itu boleh aku ikut bernyanyi?”suara yang terdengar familiar membuatku
gugup untuk menoleh apa benar ini Leo, untuk apa dia mengikutiku sampai rumah
ku ? mengapa kakak mengizinkannya masuk ? untuk apa dia kemari. “apa kau
mendengarku” suara yang sama kembali ku dengar kali ini ku tolehkan tatapan
sinisku kepada orang itu dan ternyata benar Leo
“what are you doing
here ?”jawabku
“I wanna looking
you”masih dengan senyum manis di wajahnya, lama kelamaan aku heran mengapa dia
masih bisa tersenyum walau aku begitu cuek padannya ? apa ada gangguan pada
otaknnya
“pergilang kau sudah
melihatku kan, aku ingin sendiri jangan ganggu aku.”
“berapa lama kau ingin
sendiri ?” nadanya meninggi dan membuatku benar benar tecengang kaliini
“pergilah!” jawabku
meninggikan nada suara ku
“sampai kapan kamu mau
begini ? kamu bukan Aika yang dulu aku kenal Aika yg dulu baik perhatian dan
gak kayak gini, aku tau kamu terpukul karena kehilangan kedua orang tuamu pada
saat yang hampir bersamaan. Tapi bukan berarti kamu gak bisa bahagia karena
ditingal sama mereka, buat mereka bangga liat kamu sukses lihat kamu bahagia
buat mereka gak nyesel punya anak kayak kamu. Kamu itu baik sempurna pinter
kamu harusnnya bersyukur Karen udah diberi kesempurnaan sama tuhan harusnnya
kamu gak kayak gini. Oke aku pergi tapi satu yang mau aku bilang ke kamu. Buat
orangtuamu yang jauh disana merasa bangga karena memiliki anak perempuan yang
tegar dan kuat tanpa mereka. Aku per,-- ”
“cukup !! kamu gak
ngerti apa apa tentang aku. Kamu gak ngerti gimana perasaan aku sekarang. Kamu
gak ngerti apa yang aku rasaiinn !!jadi jangan mikir kalo aku itu sempurna aku
gak sempurna sama sekali aku jauh beda dari kamu. Kamu yang sempurna kamu yang
baik kamu yg masih punya dua orangtua yang sayang sama kamu.sehar,--”
“Setidaknya kamu
beruntung karena kamu memiliki kesempatan lebih dari ku. Permisi aku pergi”
langkahnnya terlihat cepat meningglkanku sendiri.
Aku tak kuasa mendengar
ucapannya. Dia benar seharusnnya aku tidak menjadi Aika yang sepertiini, seharusnnya
aku membanggakan mereka, agar mereka tau bahwa aku kuat. Aku tau aku memiliki
kesempatan yang lebih banyak dari dia. Tapi tetap saja dia lebih beruntung
karena memiliki dua orangtua yang menyayanginnya dua orang tua yang selalu ada
buat dia. Aku yang tak tahan lagi akhirnnya menitihkan airmata yang begitu
derasnnya bahkan aku tak tau aku menangis karena keewa akan diriku atau karena
marahnnya dia atau karena aku tak lagi memiliki orang tua. Semua tampak tabu
aku tak tau harus berfikir bagaimana. Aku terlalu takut untuk mencoba. “Oke aku
bakal tunjukin ke Leo dan orang tuaku bahwa aku bisa” gertakku sendiri
------------------------
“Haii!!!!!! Pagi
semuannya ” Teriakku saat masuk ke kelas dan so pasti membuatku keliatan kayak
orang gila depan mereka
“Hey !! Are you crazy
Aika” teriak temen cowokku yang lagi ngakak di belakang sontak membuat aku
terbakar dan tanpa pikir panjang aku menaruh tasku di aras meja dengan hentakan
keras lalu mendekati mereka dengan wajah sinis penuh amara “Lo bilang gue apa
hah!” bentakku ke mereka. Mereka yang masih terpaku memandangku dengan wajah mereka
yang penuh pertannyaan ada apa dengaku “Kalo kalian mau ngejek orang liat dulu
diri kalian sendiri !!” gertakku sambil memukul keras meja yang ada didekatku
“what happen Aika ?”
Tanya leo dengan melasnnya dan lembutnya membuatku makin marah mendengarnnya
“Nothing” jawabku
singkat dan pergi meninggalkannya
Dear
Diary
Aku
hanya mencoba buat jadi Aika yang dulu, bahkan aku mikir sendiri semua orang
malah menjauhiku. Mungkin mereka mengira aku orang gila yang suka marah marah
gak jelas aku kangen banget sama kalian ayah bunda. Aku kangen buat curhat ke
kalian lagi tapi mau gimana kalian udah ninggalin aku. Aku kangen banget pas
bunda nyuapin aku aku kangen pas kita liburan ke bogor.
Rasanya
udah kayak aku satu satunnya orang yang nangis pas semua lagi senyum. Kayaknnya
hanya aku yang mengalami hal yang sepahit ini kayaknnya hanya aku yang berdiri
sendiri di kegelapan.
tak lama kemudian bel
pulang berbunnyi. Aku bergegas menuju parkiran dan pulang berusaha tak satupun
orang yang melihatku pulang, seharusnya hariini aku mengikuti ekstra namun aku
yang udah bad mood banget dari pagi langsung pulang dan ngelampiasin
kemarahanku dengan ngebut di jalan.
“Aika
awasssssss!!!!!!!!!” hanya kata itu yang aku dengar sebelum aku tak sadarkan
diri aku menabrak sebuah mobil karena hendak menyalip sebuah truk di sisi
kiriku. Semua tak bisa ku helakan
“Dimana aku ?” aku
langsung bangkit dari tempat tidur dan menuju tempat serang laki laki yang
sedang menangis samar samar ku ingat dia adalah Leo “Leo aku gak papa pulang yuk aku benci rumah
sakit” tak ada jawaban yang ku dengar kuputuskan untuk memukulnnya dengan keras
sekeras kerasnnya karena saat ini saat yang paling aku tunggu tunggu “Kenapa
kenapa tanganku menembus tubuhnya ohh tidak ini tidak mungkin aku belum mati
kan ? kenapa aku mati begini” ragaku masih di tempat tidur kedekati ragaku yang
terlihat masih sedar hanya bekas jahitan di kakiku dan di perutku bagian
ginjalku masih ku dengar suara detak jantungku yang sangat lemah entah apa yang
terjadi aku tak tau. Kaliini aku benar benar sendiri harus kepada siapa aku
bercerita sekarang bahkan menangis pun aku tak bisa kuputuskan duduk di atas
ragaku sendiri
“permisi” terdengat
suara pintu yang langsung dipersilahkan masuk oleh Leo
“Ya ada apa dok ?”
“saya akan memeriksa perkembangan aika” “Baik dok silahkan” ku lihat dia
mengukur detak jantungku membuka kelopak mataku dan menaruh steteskop di dadaku
lalu memasukan obat ke dalam infust ku aku masih bisa merasakan aliran cairan
itu di tanganku
“Bagaimana keadaanya
dok ?” Tanya leo, dan ini pertama kalinya aku melihatnya murung dan tak
tersenyum sedikit pun “Dia masih dalam komanya, kita belum bisa memastikan
kapan dia sadar namun ada peningkatan fungsi kerja jantungnya dan pencernaanya
mulai normal mungkin dalam 3 hari dia akan sadar, Bisa saya bertemu dengan
keluarganya membicarakan masalah biayanya” “emm itu dok orang tuanya sudah
meninggal nanti saya yang akan membiyayainya nanti saya akan urus semuanya dok
yang penting dia sembuh” “baiklah saya permisi dulu”
Yatuhan aku tak percaya
leo sebaik itu padaku bagaimana caraku untuk sadar dan membuatnya tenang.
Kaliini benar tak tega aku melihat wajahnya yang sesedih itu
Sudah 2 hari
terlewatkan Leo selalu menjagaku matannya sudah menghitam karena bagadang dan
harus sekolah pagi ya tuhan aku ingin kembali ke tubuhku kashia Leo tuhan dia
saangat baik dan aku benar benar telah menyua nyiakannya selama ini. Leo
mendekati ragaku dengan sedikit senyum kecil diwajahnya “Aika sayang bangun
donk Leo sedih banget liat Aika gini Leo janji bakal jagain Aika. Tapi Aika
juga janji jangan tinggalin Leo ” perlahan wajahnya mendekati wajahku aku
merasakan nafasnya yang halus itu juga terasa setetes air mata nya jatuh di
pipiku dia mencium keningku dan kurasakan kelembutannya kurasa kini aku benar
benar telah salah karena menyanyiakan orang yang menyayangiku aku telah menjadi
orang yang benar benar jahat
“Aika ? aika sudah
sadar ? Dokterr !!! dok!!”kini benar benar terdengar jelas senyumnya yang dulu kembali ku lihat.
Dokter memeriksaku dan mengatakan jika besok kondisiku membaik aku
diperbolehkan pulang. “Leo kenapa masih disini ? kenapa ga pulang”
“Leo jagain Aika lah,,
udah jangan banyak biara istirahat aja dulu biar besok bisa pulang” “makasi
ciumanya leo” “Kenapa kamu bisa tau ?? ” aku menceritakan semuanya tanpa ada
yang tertinggal sedikitpun dia begitu tercengang mendenger samua yang ku
ceritakan padanya
------------------
“yeyy!!!! Kita pulang
besok kita sekolah haha ” teriakku memecah kesepian dan membuatnya tersenyum
mengejekku
“happy banget kamu mau
pulang” ejek leo dengan senyum sinisnnya
“Biarin suka suka ku
donk ” “Iyaaaa Aika Sayang” aku beku tak bisa berkata apa apa saat kata itu
terucap
“udah ah yuk berangkat”
ajak leo
“Aika udah sampek nih,,
kamu bisa sendiri kan ? aku tinggal yaa ” Tanya leo
“oke gpp kok aku bisa”
jawabku dengan senyum manisku kaliini
“ginjalnya masih sakit
?” “masih cuman agak keram aja gpp kok.. daaaa”
“oke byee”
Sampai di rumah aku
langsung menyapa bibi yang sudah berhari hari ku tinggal juga kak kenka yang ga
hentinya nelpon dan sms aku dan aku langsung masuk ke kamar.
Dear
Diary
Tuhan
betapa bodohnya aku bahkan aku tak melihat apa yang seharusnya aku lihat aku
begitu keras memikirkan dan menyesali yang terjadi. Kini aku tau apa yang harus
aku lakukan aku tau apa yang harus aku katakan pada dunia. Kini Aika bukan
aika yang dulu atau Aika yang kemarin saat ini Aika yang baru akan indahkan
hari hari kalian semua
Ting ting ting tign……
“wah ada sms, sms siapa
ya ?” gumamku sendiri
From : Sandra
(085953757404)
|
Aika,, leo ka Leo
kritis dia di rumah sakit sekarang tadi pas dia sampek di depan rumah aku
liat dia pingsan aku langsung panggil orang tuanya Aika bisa Kerumah sakit
sekarang kan ? Ruang Cempaka putih nomor 116
|
Tanpa pikir panjang aku
bergegas ke Rumah sakit diantar Kanka karena motorku udah ancur yang aku rasakan hanya takut dan sangat takut kali ini
“Leo !” sampai di
ruangan itu aku lihat orang tua leo dan Sandra yang menatapku
“Aika ayo sini masuk”
kata leo dengan nada yang rendah
“Kamu kenapa Leo ? kamu
gak papa kan ak--” belum selesai aku bicara ibu Leo menjawabnya
“Aika Leo sudah lama
mengidap Leukimia ” jawab ibu Leo
“Loh kenapa Leo gak
pernah cerita kenapa leo gak bilang kenapa Aika taunnya sekarang kenapa??” aku
tak bisa lagi menahan tangis ku dan kurasakan tangan leo menghapus air
mataku “Aika tolong jadi Aika yang baru
jangan jadi Aika yang dulu Leo mau pergi ya” “loh kok gitu baru aja Aika – Aika
sayang sama Leo jangan tinggalin Aika tolong ” “Maafin Leo ka,, janji sama Leo
gak bakal jadi Aika yang dulu “ “Leo
aika janji aika janji” “Leo sayang sama aika, Leo sayang banget sama semuanya ”
Untuk yang ketiga
kalinya aku mendengar bunyi tit panjang itu lagi. Aku harus kuat jalanin semua
ini. Aku akan jadi yang terbaik Buat Ayah, Bunda dan Leo Aika janji sama
kalian.
Amanat : Satu hargailah orang yang
menyayangimu hargai orang tuamu cintai mereka jangan hanya satu hal yang
membuatmu berubah dan merasa bahwa kamu sendirian percayalah dibalik
kesendirianmu ada yang melihatmu dan memperhatikanmu diam diam dan suatu saat
nanti kamu akan menyadari bahwa Cinta dan kasih sayang yang kau pendam yang kau
simpan akan terbalas walau akhirnya air mata yang kau dapatkan namun dibalik
semua itu Hidup baru dan manfaat yang akan kau dapatkan jauh lebih banyak dan
jangan sesali yang telah terjadi buat penyesalan itu sebuah caramu bangkit dari
keterpurukan mu.
BY:
Indah Prastari Sarragika
To
be Continue…